30 November 2010

audio n visual gravis

audio n visual gravis,2 karakter ini yg mendominasi kehidupan manusia,jelas aja kn,cb bayangin kalo kita itu g ada selera music?cb bayangin jg kalo kita g sk ama warna?weh weh....mau jadi apa kita?hahaha...mungkin jd org yg cupu x y?heho
secara keseluruhan gue pake konsep kontruktifisme n new typography,dgn sentuhan warna psydelic,huhuhu(ni nomong apaan y?)
okeh kalimat selanjutnya gue jelasih kalo kita ktmu aja y.ha3x...soki sok-an ni.heho.
langsung cekidot aja om-om n nona nona.huhuhu...
kasih coment tu yg penting.heho.
jangan menunggu reff,karna g ada reff....
why so serious son?put a smile on u're face.

29 November 2010

this is art for me

 tHe aRt is
SENI Adalah unsur hakiki yang dimiliki setiap insan. Apresiasi, curahan jiwa,media dialog, eksplorasi pemikiran serta representasi bakat dan proses kehidupan yang progresif dan empati sekitar. Dari aktifitas gerak menjadi tari dan peran,kata-kata menjadi puisi dan lagu. suara menjadi nyanyian dan musik.Bahkan gerak ritmis degup jantung pun adalah seni yang lahir sangat dasar dari semua mahluk hidup.
Dari proses lahirnya tersebut membuat seni dapat di apresiasi tanpa harus terbentur pada ruang, waktu,bahasa dan cara penyampaian.

- another -

11 November 2010

red ridding wood

09 November 2010

batik on caricature

Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Tentang Desain Interior

Program Studi Desain Interior ITB diarahkan untuk menghasilkan sarjana (S1) desain interior yang mampu menerapkan ilmunya secara profesional dan kompeten mengembangkan ilmunya secara ilmiah untuk tujuan penelitian.

Lulusan Program Studi Desain Interior ITB diharapkan memiliki kepekaan dalam memecahkan permasalahan manusia dengan ruang, dan lingkungan, dengan bekal kemampuan perencanaan dan perancangan. Dalam berprofesi seorang sarjana desainer interior bekerja secara terintegrasi dengan bidang keahlian lain yang terkait, seperti bidang keahlian arsitektur, fisika bangunan dan mekanikal elektrikal.  Kompetensi lulusan Sarjana Desain Interior selengkapnya adalah sebagai berikut:

1.    Kompetensi Individu
·   sikap & perilaku
·   moralitas
·   etika
·   taat aturan & undang-undang
·   mampu mengembangkan diri

2.    Kompetensi Komunikasi
mampu mengkomunikasikan ide/gagasan/konsep perancangan secara:
·   visual
·   digital
·   tertulis
·   oral

3.    Kompetensi Metodologis
·   mampu memilih metoda pemecahan masalah yang tepat
·   mampu berfikir secara sistem
·   mampu berfikir lateral/luas maupun vertikal/tajam
·   mampu memperjelas/mengidentifikasi secara tepat permasalahan

4.    Kompetensi Teknis
·   mampu menghasilkan rancangan-rancangan interior yang bertanggung jawab
·   mampu mengembangkan diri
·   memiliki pengetahuan dasar spatial dan pengetahuan pendukung seperti : utilitas teknik konstruksi, ekonomi/biaya dan material
·   memiliki pengetahuan yang lebih luas yaitu  arsitektur dan lingkungan hidup
·   menguasai seluk beluk praktek profesi

5.    Kompetensi Estetika, Sosial & Budaya
·   memiliki wawasan dan pengalaman estetik/seni
·   memahami kesejarahan , sosial, budaya dan perubahan-perubahannya.

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Pembinaan  atau Pelatihan ditujukan untuk masyarakat atau kelompok tertentu yang ingin mengikuti pendidikan khusus. Pelatihan atau kursus  dapat diselenggarakan baik di lingkungan ITB atau di tempat lain sesuai keinginan masyarakat. Layanan Kursus  yang diselenggarakan oleh Program Studi Desain Interior menitikberatkan pada daya imajinasi dan olah rasa estetik,termasuk didalamya kursus rancang ruang dan komputasi digital. Paket pelatihan seperti : Rendering dan Modelling 3D

Pembinaan Industri Kecil bagi instansi pemerintah  atau swasta yang memerlukan bantuan untuk mendukung program pembinaan industri kecil, untuk jangka pendek atau panjang. Pengembangan Desain Produk Industri serta elemen interior bagi  industri atau perusahaan dimana desain menjadi nilai tambah yang penting untuk bersaing dan meningkatkan penjualan. Sifat pengembangan akan menanamkan pemahaman substantif tentang nilai kompetitif desain secara sinambung.

 

PENELITIAN

Desain Interior adalah salah satu cabang keilmuan terapan yang bertujuan untuk memecahkan masalah kebutuhan fisik dan psikis manusia dengan pertimbangan-pertimbangan fungsi teknik, ergonomik, ekonomi, lingkungan, budaya, dan estetika. Dalam penelitian ilmiah kegiatan desain interior terbagi dua kelompok besar, yaitu penelitian pengembangan ilmu-ilmu desain dan penelitian desain terapan. Penelitian desain interior merupakan kegiatan paling hulu dari semua kegiatan pembangunan sektor pembangunan bendawi dan produksi barang industri. Kegiatan tersebut senantiasa melibatkan proses perencanaan dan desain. Kegiatan penelitian tersebut haruslah didukung oleh pengamatan lapangan yang cermat, pengujian labolatorium dan eksperimen kreatif.

Beberapa titik berat penelitian dalam program studi desain interior antara lain adalah :
·   Potensi budaya tanah air, baik tradisional maupun modern
·   Nilai sikap mental dan karakter bangsa dalam menghadapi kemajuan peradaban dunia
·   Pola pertumbuhan peradaban dunia yang semakin kompetitif
·   Dominasi perdagangan dunia yang dikuasai oleh negara-negara industri maju mulai bergeser ke arah negara-negara industri baru dan  negara yang sedang membangun
·   Persaingan sebagai akibat arus informasi global
·   Permasalahan lingkungan hidup telah menjadi isu yang harus secepatnya ditanggulangi

PROFESI

Saat memasuki suatu bangunan seperti hotel, perkantoran, mall, museum, club, restoran, apartment, bangunan peribadatan, rumah tinggal, dan lain sebagainya. Maka kita temui tatanan ruang, perabot, elemen interior yang  menciptakan suasana nyaman, formal, hal tersebut dimungkinkan melalui proses kreatif yang dilakukan seorang Desainer interior.

Dewasa ini Program Studi Desain Interior mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam penggunaan bangunan-bangunan untuk berbagai aktivitas.

Program Studi Desain Interior senantiasa berupaya juga untuk dapat memberikan layanan profesi sehubungan dengan semakin tumbuhnya tingkat apresiasi masyarakat terhadap desain interior.

Layanan profesi tersebut dilakukan dengan :
1. Pelayanan jasa  konsultan perencanaan dan pengawasan
2. Menjadi nara sumber pada lemaga atau instansi yang memerlukan

Desain Interior pada hakikatnya adalah seni merancang ruang dalam yang meliputi :

 A. Fasilitas Statis (Tidak bergerak) :

1. Komersial            :      
¨       Pertokoan,
¨       Perkantoran, dll.
2. Pendidikan           :       
¨       Universitas ,
¨       Lembaga Pendidikan,dll.
3. Rekreasi : 
¨       Hotel, Club, Bioskop,
¨       Museum, Arena bermain, Studio. Eksibisi, dll.
4. Hunian :    
¨       Rumah Tinggal
¨       Apartemen, dll.

B. Perancangan Fasilitas Dinamis (Bergerak)

1. Sarana Transportasi        :                 
¨       Kapal Laut dan  Udara
¨       Kereta Api

Program Studi Desain Interior (PSDI) adalah salah satu dari tiga program studi desain yang ada dijurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, lnstitut Teknologi Bandung.
Sejak dibuka pada tahun 1957, program pendidikan desain interior yang pertama di Indonesia ini telah mengalami perkembangan positif, baik secara kelembagaan maupun di dalam mengemban misi pendidikan.Sebagai lembaga pendidikan desain tertua PSDI telah merintis keberadaan profesi interior di negara ini dan mengembangkan perannya di masyarakat sehingga profesi desain interior semakin dikenal dan dibutuhkan baik di kalangan swasta maupun pemerintah.
Beberapa program studi sejenis yang telah dibuka diperguruan tinggi lain, tidak dapat lepas dari dukungan dan pembinaan PSDI-ITB, baik di dalam pembentukan perangkat lunak, seperti kurikulum, maupun perangkat kerasnya seperti tenaga pendidik atau tenaga struktural.
Di dalam mempertahankan dan mengembangkan mutu pendidikan, PSDI-ITB senantiasa memantau perkembangan profesi di masyarakat, mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum pendidikan, meningkatkan kwalifikasi pengajar, melalui kegiatan pelatihan dan studi lanjut, dan selalu membuka kemungkinan untuk meneliti dan belajar di perguruan tinggi di luar negeri melalui program-program kerja sama.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri yang harus mengemban misi Tridarma perguruan tinggi (yaitu pedidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat), PSDI-ITB juga selalu membuka diri untuk memecahkan berbagai macam masalah yang timbul di masyarakat.
Sebagai contoh, program peningkatan sumber daya manusia telah beberapa kali dilaksanakan untuk beberapa instansi pemerintah seperti Ditmenjur, Departemen Perindustrian melalui program-program pelatihan dan penataran.
Sedangkan di dalam memecahkan masalah-masalah perancangan, staf pengajar desain interior telah beberapa kali dipercaya untuk menangani pekerjaan perancangan seperti perancangan dekorasi interior beberapa kapal penumpang PELNI dan desain interior anjungan Indonesia di beberapa EXPO internasional termasuk pengawasan pembangunan di lokasi.
BIDANG KAJIAN UTAMA PADA PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR
1.    Kajian Perancangan Interior dan Furniture
2.    Kajian Perilaku Manusia dalam Ruang Binaan
3.    Kajian Teori dan Sejarah
4.    Kajian Tehnologi Bahan
                  
NILAI TAMBAH

 


Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa Program Studi Interior sudah ada sejak 45 tahun yang lalu. Dalam proses menuju perkembangannya, program pendidikan desain interior ITB (yang pertama di Indonesia ) telah mengalami banyak perkembangan positif, baik secara kelembagaan, mengemban  misi Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat), hingga sebagai pioneer merintis keberadaan profesi desain interior di Indonesia sekaligus meningkatkan perannya di masyarakat sehingga semakin dikenal dan dibutuhkan  baik di kalangan swasta maupun pemerintah.

02 November 2010

feel the magentasyndrome on flame

Caricatur of "Seni rupa"

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.

http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa

Caricatur of "Seni grafis"

Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.

Warna

Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak cara. Seringkali pewarnaannya -- dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut -- diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam teknik pewarnaan multi-plat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan, yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda. Tiap plat, screen atau papan yang terpisah akan diberi tinta dengan warna berbeda kemudian diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar. Rata-rata digunakan 3 sampai 4 plat, tapi adakalanya seorang seniman grafis menggunakan sampai dengan tujuh plat. Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain yang telah diterapkan pada kertas, jadi sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna. Biasanya warna yang paling terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang lebih gelap.Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan kayu atau lino yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian seniman mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya lagi. Bagian lino atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa) warna yang telah tercetak sebelumnya.Pada teknik grafis seperti chine-collé atau monotype, pegrafis kadang-kadang hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak.Konsep warna subtraktif yang juga digunakan dalam cetak offset atau cetak digital, di dalam software vektorial misalnya Macromedia Freehand, CorelDraw atau Adobe Ilustrator atau bitmap ditampilkan dalam CMYK atau ruang warna lain.
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis